Di era digital, persaingan bisnis yang semakin ketat mengharuskan para pelaku bisnis untuk menjadi lebih inovatif dan authentic dalam memasarkan produk dan layanan. Salah satunya, pemasaran media sosial.
Di Indonesia, pemasaran media sosial ini sangatlah efektif sebab menurut Global Data Insights, Indonesia menjadi rumah bagi 143 juta pengguna media sosial. Angka tersebut setara dengan 50,2 persen dari total populasi Indonesia. Maka dari itu, manfaatkan pemasaran media sosial untuk stand out di antara banyaknya kompetitor.
Apa Itu Pemasaran Media Sosial?

Sama seperti namanya, pemasaran media sosial memanfaatkan platform media sosial, seperti TikTok, Instagram, X (Twitter), YouTube, Facebook, dan LinkedIn untuk membangun brand awareness, menjalin hubungan dengan konsumen (audiens), serta mendorong penjualan atau tindakan tertentu.
Konsep pemasaran media sosial tidak hanya sebatas posting foto atau video, tetapi juga melibatkan perencanaan, pengelolaan, dan analisis performa konten.
Di era digital, media sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Hampir semua orang menghabiskan waktu di media sosial untuk mencari informasi, hiburan, dan berinteraksi dengan orang lain. Inilah yang membuat pemasaran media sosial menjadi salah satu cara paling efektif untuk menjangkau target audiens.
Strategi pemasaran media sosial bisa mencakup berbagai jenis konten, seperti gambar, video pendek, live streaming, infografis, hingga artikel blog yang dibagikan melalui channel tertentu. Pastikan konten yang Anda buat relevan, konsisten, dan mampu menarik perhatian audiens.
Baca juga: 5 Strategi Social Media Marketing Paling Efektif di Tahun 2025
Mengapa Pemasaran Media Sosial Sangat Efektif?

Pemasaran media sosial sangat efektif karena beberapa alasan utama yang berkaitan dengan perilaku konsumen modern, teknologi, dan kemampuan platform media sosial itu sendiri. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pemasaran media sosial begitu efektif:
1. Menjangkau audiens yang luas
Media sosial, seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan Twitter digunakan oleh jutaan orang di Indonesia. Hal ini memungkinkan bisnis menjangkau audiens yang sangat luas, bahkan lintas negara, tanpa biaya yang tinggi, seperti iklan tradisional.
2. Targeting audiens yang spesifik
Platform media sosial memiliki data demografis, minat, dan perilaku pengguna yang sangat detail. Data inilah yang memungkinkan Anda menargetkan audiens dengan sangat spesifik, misalnya:
1. Usia, jenis kelamin
2. Lokasi geografis
3. Minat atau hobi
4. Perilaku pembelian online
Hasilnya, iklan akan menjadi lebih relevan dan lebih berpeluang dalam menghasilkan conversion.
3. Biaya yang lebih efisien
Dibandingkan iklan TV, radio, atau cetak, iklan di media sosial bisa jauh lebih murah. Bahkan dengan anggaran kecil, bisnis Anda dapat menjangkau ribuan orang.
4. Interaksi langsung dengan konsumen
Media sosial memungkinkan dua arah komunikasi antara brand dan konsumen. Interaksi ini menciptakan:
1. Engagement metric, seperti jumlah like, comment, share, dan share
2. Loyalitas pelanggan
3. Feedback langsung
4. Customer service yang lebih cepat
5. Membangun brand awareness
Dengan konten visual dan storytelling yang menarik, bisnis dapat membangun brand image yang kuat di mata publik secara konsisten dan berkelanjutan.
6. Kesempatan konten jadi viral
Jika sebuah konten menarik atau lucu, pengguna bisa membagikannya ke ribuan orang yang membuat kontennya viral. Secara organik, hal ini sangatlah menguntungkan.
7. Real-time data & analytics
Anda dapat langsung melihat performa campaign mereka, seperti berapa orang yang sudah melihat, mengklik, atau melakukan pembelian dari iklan tersebut. Hal ini memungkinkan strategi pemasaran dapat lebih disesuaikan.
8. Mendukung berbagai jenis konten
Media sosial memungkinkan Anda untuk mem-posting berbagai jenis konten, seperti teks, gambar, video, live streaming, polling, stories, dan konten lainnya. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi Anda untuk menyampaikan pesan dengan lebih kreatif.
Ingin mendapatkan penghasilan tambahan lewat konten di media sosial, tanpa perlu minimal followers? Download aplikasi Partipost sekarang juga!

Jenis Konten dan Performance Metric untuk Pemasaran Media Sosial

Menentukan jenis konten dan mengukur hasil campaign merupakan langkah penting agar Anda apakah strategi yang Anda jalankan efektif atau tidak. Berikut adalah jenis konten dan metrik performa yang umum digunakan untuk pemasaran media sosial, khususnya di Indonesia:
Jenis konten untuk pemasaran media sosial
Setiap platform media sosial memiliki keunikan tersendiri yang dapat memengaruhi perilaku audiensnya. Maka dari itu, Anda perlu mengetahui jenis konten yang sesuai untuk masing-masing platform media sosial, sebelum memutuskan untuk menggunakan platform tersebut sebagai alat pemasaran.
Berikut adalah jenis konten populer untuk masing-masing platform beserta jumlah pengguna aktif dan usia pengguna platform tersebut di Indonesia:
1. TikTok
Jumlah pengguna aktif: 108 juta
Usia pengguna: 18 - 24 tahun
Jenis konten populer: video singkat, challenge, tutorial, review
2. Instagram
Jumlah pengguna aktif: 103 juta
Usia pengguna: 25 - 34 tahun
Jenis konten populer: reels, Stories, visual konten (Feed)

3. Twitter
Jumlah pengguna aktif: 25,2 juta
Usia pengguna: 25 - 34 tahun
Jenis konten populer: thread, opini, meme, polling

4. YouTube
Jumlah pengguna aktif: 122 juta
Usia pengguna: 19 - 25 tahun
Jenis konten populer: video panjang, Shorts, review
5. LinkedIn
Jumlah pengguna aktif: 33 juta
Usia pengguna: 25 - 34 tahun
Jenis konten populer: konten profesional, insight

Performance metric untuk pemasaran media sosial
Setelah Anda memasarkan produk atau layanan melalui media sosial, Anda bisa mengukur performa atau keberhasilan dari konten Anda lewat beberapa metrik di bawah ini:
1. Engagement rate
Anda bisa menjadikan engagement rate sebagai acuan untuk menentukan apakah konten yang relevan dan menarik bagi audiens. Engagement rate dapat berupa jumlah like, komentar, share, dan save. Misalnya, Anda memposting konten di Instagram dan mendapatkan engagement sebagai berikut:
- Likes: 500
- Komentar: 120
- Shares: 80
- Saves: 100
- Total followers: 10.000
Maka, Anda bisa menghitung engagement rate dengan rumus di bawah ini:

2. Reach dan impressions
Reach dan impressions menjadi metrik yang bisa Anda gunakan untuk mengukur kesuksesan pemasaran media sosial. Reach menunjukkan jumlah akun unik yang melihat konten Anda, sedangkan impressions menghitung total tampilan (termasuk jika konten Anda dilihat lebih dari sekali oleh akun yang sama).
3. Click-through rate (CTR)
Metrik ini mengukur persentase orang yang mengklik link yang Anda di dalam postingan atau iklan dan dibandingkan dengan total orang yang melihatnya.
Misalnya, Anda membuat sebuah konten Instagram Story dengan link yang mengarah ke halaman pembelian produk. Konten IG Story tersebut dilihat oleh 10.000 orang dan 300 orang mengklik link tersebut. Artinya, dari setiap 100 orang yang melihat konten tersebut, rata-rata 3 orang tertarik dan mengklik link-nya.

4. Conversion rate
Mengukur berapa banyak orang yang melakukan tindakan sesuai tujuan campaign, seperti membeli produk atau mengunduh aplikasi.
5. Pertumbuhan angka followers
Melihat pertumbuhan jumlah followers selama periode tertentu dapat membantu Anda menilai perkembangan komunitas online brand.
Baca juga: Strategi Meningkatkan Followers Instagram Bisnis Anda
Ingin bisnis Anda dipromosikan oleh influencer dengan biaya terjangkau? Hubungi Partipost sekarang juga! Dengan lebih dari 1 juta influencer yang tersebar di 8 negara Asia, serta dipercaya oleh 6000+ brand, Anda bisa menjalankan influencer marketing campaign secara efektif dan biaya terjangkau.
Hubungi Partipost sekarang juga untuk mendapatkan penawaran menarik!
